Perdebatan tentang tujuan pendidikan telah lama bergulir, dan Saatnya Pendidikan Fokus pada esensi sesungguhnya: pertumbuhan holistik setiap individu, bukan sekadar kompetisi yang memupuk mentalitas adu kalah. Sistem pendidikan yang terlalu menekankan nilai akademis semata dan peringkat seringkali mengabaikan potensi unik siswa, menciptakan lingkungan yang penuh tekanan dan kurang inspiratif.
Paradigma “adu kalah” ini memicu kecemasan, stres, dan bahkan masalah kesehatan mental pada siswa. Mereka terbebani oleh tuntutan untuk selalu menjadi yang terbaik, bukan untuk belajar dan berkembang. Menurut laporan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan Januari 2024, ditemukan peningkatan signifikan kasus stres pada siswa di tingkat menengah, yang sebagian besar disebabkan oleh tekanan akademis dan persaingan nilai. Hal ini menggarisbawahi urgensi perubahan arah pendidikan.
Saatnya Pendidikan Fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 yang relevan, seperti pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Kurikulum harus dirancang untuk mendorong eksplorasi, penemuan, dan pemecahan masalah yang autentik. Guru perlu menjadi fasilitator, bukan hanya penyampai materi. Mereka harus mampu mengidentifikasi kekuatan dan minat siswa, serta memupuk rasa ingin tahu yang alami. Contoh nyata bisa dilihat pada program “Merdeka Belajar” yang diinisiasi oleh pemerintah, yang mendorong guru untuk lebih fleksibel dalam metode pengajaran dan penilaian, sehingga lebih fokus pada pemahaman mendalam daripada hafalan.
Lebih jauh, Saatnya Pendidikan Fokus pada kesejahteraan emosional dan sosial siswa. Ini mencakup pengembangan empati, resiliensi, dan kemampuan berinteraksi secara positif dengan orang lain. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan inklusif, di mana siswa merasa dihargai dan didukung. Misalnya, di sebuah konferensi pendidikan di Yogyakarta pada hari Sabtu, 18 Mei 2025, para pakar sepakat bahwa program bimbingan konseling yang kuat dan aktivitas ekstrakurikuler yang beragam sangat penting untuk mendukung pertumbuhan siswa di luar akademik.
Dengan menggeser fokus dari persaingan menuju pertumbuhan, kita menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan efektif. Saatnya Pendidikan Fokus pada pembentukan individu yang utuh, yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh secara emosional, kreatif, dan mampu berkolaborasi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa yang lebih inovatif dan harmonis.